Tak Punya Meja Belajar, Siswa Mengaku Gampang Kram dan Lelah
loading...
loading...
SMP Islam Terpadu Yahbon Kamalia di Dusun Sawaru, Desa Sawaru, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Sulsel, kekurangan mobiler. Para siswa terpaksa belajar melantai.
Para siswa diminta melepas sepatu sebelum masuk ruangan agar kondisi kelas tetap bersih dan seragam sekolah mereka tidak kotor.
Kondisi ini membuat para siswa mengeluh, karena sulit berkonsentrasi saat proses belajar mengajar di kelas.
Mereka gampang mengalami keram dan sakit karena terlalu lama duduk jongkok atau tengkurap di lantai.
Di balik keterbatasan ini, para siswa yang belajar melantai berusaha serius mengikuti pelajaran. Namun tetap saja, sesekali mereka menguap dan menggerakan tubuhnya karena capek membungkuk atau duduk selama berjam-jam.
“Kalau lama jongkok atau tengkurap, badan terasa sakit dan tidak bisa lama berkonsentrasi karena lelah,” ujar salah seorang siswa SMP-IT Yahbon Kamalia.
Dia berharap, sekolahnya segera menerima fasilitas meja dan kursi agar para guru dan siswa bisa lebih berkonsentrasi saat belajar.
Kepala SMP-IT, Ashrin, mengatakan, kekurangan kursi dan meja di sekolah sudah terjadi sejak 5 tahun lalu. Meningkatnya jumlah siswa yang mendaftar, tidak sebanding dengan daya tampung kelas.
Namun, menurut Ashri, pihak sekolah telah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, namun belum ada bantuan sama sekali.
Mereka mengajukan bantuan pengadaan mobiler sekolah, seperti meja dan kursi yang layak. Sayangnya, hingga kini, bantuan tersebut belum juga diterima.
“Padahal meja kursi bekas dari sekolah besar yang tidak dipakai juga kami siap menerimanya jika ada. Karena anak anak kami sangat membutuhkan meja dan kursi.”
“Kondisi sekolah seperti ini sudah kami adukan ke dinas dan pihak terkait lainnya namun sampai hari ini, sekolah belum menerima bantuan mobiler dan siswanya terpaksa belajar di lantai,” tambah Ashri.
Sumber: fajar.co.id
Para siswa diminta melepas sepatu sebelum masuk ruangan agar kondisi kelas tetap bersih dan seragam sekolah mereka tidak kotor.
Kondisi ini membuat para siswa mengeluh, karena sulit berkonsentrasi saat proses belajar mengajar di kelas.
Mereka gampang mengalami keram dan sakit karena terlalu lama duduk jongkok atau tengkurap di lantai.
Di balik keterbatasan ini, para siswa yang belajar melantai berusaha serius mengikuti pelajaran. Namun tetap saja, sesekali mereka menguap dan menggerakan tubuhnya karena capek membungkuk atau duduk selama berjam-jam.
“Kalau lama jongkok atau tengkurap, badan terasa sakit dan tidak bisa lama berkonsentrasi karena lelah,” ujar salah seorang siswa SMP-IT Yahbon Kamalia.
Dia berharap, sekolahnya segera menerima fasilitas meja dan kursi agar para guru dan siswa bisa lebih berkonsentrasi saat belajar.
Kepala SMP-IT, Ashrin, mengatakan, kekurangan kursi dan meja di sekolah sudah terjadi sejak 5 tahun lalu. Meningkatnya jumlah siswa yang mendaftar, tidak sebanding dengan daya tampung kelas.
Namun, menurut Ashri, pihak sekolah telah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, namun belum ada bantuan sama sekali.
Mereka mengajukan bantuan pengadaan mobiler sekolah, seperti meja dan kursi yang layak. Sayangnya, hingga kini, bantuan tersebut belum juga diterima.
“Padahal meja kursi bekas dari sekolah besar yang tidak dipakai juga kami siap menerimanya jika ada. Karena anak anak kami sangat membutuhkan meja dan kursi.”
“Kondisi sekolah seperti ini sudah kami adukan ke dinas dan pihak terkait lainnya namun sampai hari ini, sekolah belum menerima bantuan mobiler dan siswanya terpaksa belajar di lantai,” tambah Ashri.
Sumber: fajar.co.id
loading...
0 Response to "Tak Punya Meja Belajar, Siswa Mengaku Gampang Kram dan Lelah"
Posting Komentar